21 February 2013

Tentang berpendapat dan mengomentari pendapat

Beberapa hari belakangan saya sering mendengar dan membaca tentang perbedaan pendapat yang berakhir dengan kalimat yang menurut saya kurang nyaman didengar/ dibaca. Hal ini menarik saya untuk sekedar berpendapat meskipun saya juga terkadang terjebak dalam kondisi ini (kurang tepat dalam berpendapat).

Manusia pada hakikatnya menginginkan yang terbaik bagi dirinya juga orang di sekitarnya. Manusia ingin membuat perubahan yang baik dan langkah awalnya adalah dengan berpendapat. Sebagian berpendapat tentang pengemis, sampah, polusi, agama dan lain sebagainya yang pada intinya menginginkan peningkatan kualitas hidup.

Masalah yang timbul adalah kurangnya pengetahuan tentang topik yang dibahas, tentang cara menyampaikan pendapatnya dan naluri manusia untuk dianggap benar. Ketidaktahuan ini bisa terjadi karena kurangnya membaca, terbatasnya kemampuan memahami bacaan, keterbatasan kemampuan belajar dari kejadian dan keterbatasan yang lain.
 
Jika saya bertanya, adakah dari kita yang ingin terlahir dengan IQ, EQ dan SQ rendah? Adakah dari kita yang ingin terlahir jadi manusia pemalas, gagal, bodoh, terbelakang? Mungking jawabnya tidak ada yang ingin. Lantas mengapa kita masih mengumpat orang dengan kemampuan minim dalam memahami topik? Lantas mengapa kita masih "menyalahkan" pendapat teman kita yang salah?
 
Jika anda perpendapat mengapa mereka (yang salah dalam berpendapat, red) tidak membaca atau belajar dulu sebelum berpendapat. Mengapa mereka tidak meningkatkan kualitas diri dulu. Jika saya boleh berpendapat, ada orang yang mungkin batas kemampuanya hanya segitu (tidak bisa bertambah lagi/ sulit di asah lagi). Jadi, apakah salah ketika orang yang kurang beruntung itu berpendapat sekedar ingin meningkatkan kualitas kehidupan? Jika salah pendapat mereka (orang yang kurang kemampuannya, red), mari kita benarkan dengan cara yang tepat pula.

Berpendapat juga perlu memikirkan langkah dan cara yang baik dalam berpendapat sehingga tidak memancing komentar yang kurang nyaman didengar. (Apalagi kita mampu untuk memikirkan cara yang baik dalam perpendapat tetapi tidak mau untuk memikirkannya).
 
Tulisan ini hanyalah pendapat saya. Saya berharap bisa jadi renungan bagi saya juga pembaca. Saya berharap kita bisa membenarkan pendapat yang salah dengan cara yang benar. Kegiatan yang baik tetapi di lakukan dengan cara yang salah juga tidak benar.
 
Akhirnya saya mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan saya.

2 comments:

  1. Kita semua sama-sama belajar mas .... kalo kita tidak terjun kapan kita akan tau akan paham akan ngerti sampai dimana ilmu kita ... dengan terjun sekaligus bisa menambah wawasan dan ilmu kita ... semua tergantung niat

    blogmasjoko.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. bener banget mas. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi

    ReplyDelete